PENDAHULUAN
Keperawatan
adalah profesi unik, profesi yang menangani respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan, dan secara esensial menyangkut kebutuhan dasar manusia, ini
menempatkan art and science sama pentingnya.
Nursing
art berkenaan denagn
ketrampilan-ketrampilan tehnis atau prosedur-prosedur tertentu sebagai bagian
dari upaya keperawatan untuk membantu klien mengatasi masalah kesehatannya dan
memenuhi kebutuhan dasarnya.
Perawat
harus dapat mengkaji kapan suatu data menjadi indikasi adanya masalah, dan
perlakuan seperti apa untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karenanya tehnik problem
solving yang dikenal dengan proses keperawatan harus dikuasai karena ini merupakan
bagian integral dari praktek keperawatan.
Keperawatan
pada dasarnya adalah human science and human care ; dan caring
menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia
yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985)
Konsep-konsep diatas , human
science and human care dan atau art
and science hanya akan dikenal dan dirasakan konsumen keperawatan melalui
perwujudan praktek keperawatan, dan untuk itu dibutuhkan telaah
tentang lingkup lingkup praktek keperawatan. Pada tulisan kali ini
dikemukakan telaah lingkup praktek keperawatan medikal-bedah:substansi
praktek keperawatan, lingkup intervensi dan konsekwensi profesionalnya.
KEPERAWATAN DAN PRAKTEK KEPERAWATAN
Keperawatan sebagaimana dirumuskan oleh American
Nurses Association (1980), adalah Diagnosis and treatment of human
responses to actual or potential health problem, rumusan ini menekankan
bahwa dalam keperawatan dibutuhkan aktifitas untuk menelaah kondisi
klien/pasien, menyimpulkan respon klien terhadap masalah yang dihadapinya;
serta menentukan perlakuan keperawatan yang tepat untuk mengatasinya. ICN
(1987) merumuskan nursing sebagai
NURSING
encompasses autonomous and collaborative care of individuals of all ages
,family, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing
includes the promotions of health, prevention of illness and the care of ill,
disable and dying people. Advocacy,promotion of save environment, research,
participation in shaping health Policy and in patient and
health system management, and education are also key Nursing roles.
Rumusan
diatas menuntun makna bahwa intervensi keperawatan terhadap klien
dilakukan secara otonom atau kolaboratif dengan lingkup intervensi nya
adalah upaya-upaya promotif, preventif, restoratif dan rehabilitatif serta
pendampingan klien dalam menghadapi kematian; melalui aktifitas-aktifitas
pendampingan klien,mengupayakan lingkungan yang aman bagi klien, penelitian dan
terlibat dalam menentukan kebijakan kesehatan yang menyangkut kepentingan
pasien dan system kesehatan serta pendidikan.
Sedangkan
OREM (2001) mendiskripsikan keperawatan keperawatan sebagai Nursing
has its special concern mans need for self-care action and the provision
and maintenance of it on a continuous basis in order to sustain
life and health, recover from disease and injury and cope with
their effects. The condition that validates the existence of a
requirement for nursing in an adult is the absence of the ability to maintain
………….self-care.
Dari
deskripsi diatas, Orem menekankan pentingnya tindakan intervensi untuk
mengutamakan kebutuhan seseorang akan self-care nya dan upaya yang
terus menerus untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatannya, pulih dari
penyakit dan trauma serta mengatasi dampaknya. Pada orang dewasa bantuan
keperawatan dibutuhkan bila seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan selfcare
nya sehingga ybs tidak lagi dapat mempertahankan kondisi sehat, mengatasi
penyakit dan dampak trauma.
Dari 3 deskripsi tentang keperawatan
diatas, dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur penting dalam keperawatan adalah ;
·
Respon manusia terhadap masalah
kesehatan baik actual maupun potensial merupakan fokus telaahan keperawatan
·
Kebutuhan dasar manusia,
penyimpangan dan upaya pemenuhannya merupakan lingkup garapan keperawatan
·
Ketidak mampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri (self-care deficit) merupakan basis
intervensi keperawatan , baik itu terjadi karena meningkatnya
tuntutan akan kemandirian atau menurunnya kemampuan untuk dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri.
·
Meningkatnya tuntutan atau
menurunnya kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya dipengaruhi oleh
fluktuasi kondisi ( sepanjang rentang sehat-sakit ) pada tugas perkembangann
tertentu ( sepanjang daur kehidupan).
Unsur-unsur
penting dalam keperawatan tersebut sejalan dengan paradigma keperawatan yang
menempatkan manusia sebagai core/focus sentral
, sehingga siapapun dan bagaimanapun kondisi klien harus tetap diperlakukan
secara manusiawi.
PRAKTEK
KEPERAWATAN
Praktek keperawatan adalah
perwujudan profesi, dalam hal ini adalah hubungan professional antara
perawat-klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar klien, intervensi
keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien tersebut didasari
oleh penalaran legal etis disertai dengan pendekatan yang manusiawi (humane).
Intervensi tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa
kolaborasi denagn profesi kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya.
Intervensi (perlakuan)
keperawatan dapat diwujudkan melalui upaya-upaya promotif
yaitu membantu seseorang baik yang sehat maupun disable
untuk meningkatkan level of Wellness; preventif dalam
hal ini adalah mencegah penyakit dan atau kecacatan, restoratif &
rehabilitatif adalah asuhan selama kondisi sakit dan upaya
pemulihannya, serta consolation of the dying yaitu pendampingan
bagi klien yang menghadapi kematian sehingga dapat melalui fase-fase kematian
secara bermartabat dan tenang .
Jadi,
praktek keperawatan merupakan serangkaian proses yang humanistic untuk
melakukan diagnosis terhadap respon klien dalam menghadapi
masalah kesehatan dan dampaknya terhadap terpenuhi tidaknya kebutuhan dasarnya,
menentukan perlakuan keperawatan yang tepat melalui bantuan keperawatan
baik bersifat total, parsial atau suportif-edukatif, menggunakan pendekatan
proses keperawatan dan berpedoman pada standar asuhan dalam lingkup wewenang
dan tanggung jawabnya .
LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH
Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah merupakan
bentuk asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis
baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya
penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap
individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan
mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi
kondisi berkaitan dengan penyakit ; mengupayakan pemulihan sampai kliendapat
mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi
kematian secara bermartabat.
Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan
langkah-langkah ilmiah pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi;
dengan memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien
dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau
kecacatan.
LINGKUP KLIEN
Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah
adalah orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa”
berimplikasi pada penegmbangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas
perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial
selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi
pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan.
Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan “level kedewasaan” klien yang
ditangan, dengan demikian pe;ibatan dan pemberdayaan klien dalam proses asuhan
merupakan hal penting, sesuai dengan kondisinya; ini berkenaan dengan
“Self-caring capacities”
LINGKUP GARAPAN KEPERAWATAN
Untuk
membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada
“focus telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan seperti
telah dibahas pada bagian awal tulisan ini.
Fokus
telaahan keperawatan adalah respon manusia
dalam mengahdapi masalah kesehatan baik actual maupun potensial. Dalam lingkup
keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi gangguan fisiologis
nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun
kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek
bio-psiko-sosio-spiritual. Mengingat basis telaahan respon klien bersumber dari
gangguan fisiologis, maka pemahaman akan patofisiologis atau mekanisme
terjadinya gangguan dan (potensi) manifestasi klinis dari gangguan tersebut
sangat mendasari lingkup garapan dan intervensi keperawatan.
Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien
dapat bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi system-sistem
persyrafan; endokrin; pernafasan; kardiovaskuler; pencernaan; perkemihan;
muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh; pendengaran ; penglihatan serta
permasalahan-permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan
system yaitu issue-isue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal.
Lingkup Garapan
Lingkup garapan keperawata adalah kebutuhan dasar manusia, penyimpangan
dan intervensinya. Berangkat dari focus telaahan keperawatan medikal bedah
diatas, lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada
satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya
untuk mengatasinya.
Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar mansuai dan
modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan berfikir
logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak
terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis keperawatan).
Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan modalitas
yang sesuai. Disibi dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis.
Basis Intervensi
Dari focus telaahan dan lingkup
garapan keperawatan medikal bedah yang sudah diuraikan sebelumya, basis
intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan klien (dewasa)
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. (Self care deficit). Ketidakamampuan
ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara tuntutan kebutuhan (Self
– care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (Self-care ability)
sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai system tubuh.
Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebuthan akan self-care (Self care
requirement) dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhkan integrasi
keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal-etis
untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan
total, parsial atau suportif-edukatif yang dibutuhkan klien.
KONSEKUENSI PROFESIONAL
Menutup sementara tulisan ini ada berbagai konsekuensi logis
yang masih harus dipikirkan sebagai acuan bagi praktisi kpeerawatan pada area
keperawatan medikal bedah. Melihat kompleksitas focus telaahan, lingkup garapan
dan basis intervensi area keperawatan medikal bedah dan konsekuensi
profesionalnya perlu dirumuskan :
- Standar performance untuk acuan
kualitas asuhan
- Kategori kwalifikasi perawat untuk
menentukan kelayakannya sebagai praktisi
- Sertifikasi dan lisensi keahlian
yang senantiasa diperbaharui untuk memberi jaminan keamanan bagi
pengguna jasa keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar